- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan
Diposting oleh
gudang ilmuku
pada tanggal
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bisnis Usaha Ayam Petelur' Ada dua jenis unggas yang biasa dipelihara dalamBisnis Usaha Ayam Petelur, yaitu ayam petelur dan ayam pedaging. Kedua jenis ayam memiliki pro dan kontra untuk tumbuh.
Namun ketika memilih usaha ayam petelur, pemilik usaha tidak perlu repot mencari bibit setiap kali panen tiba. Ini karena ayam petelur dapat bertelur berulang kali sebelum membeli lebih banyak anak ayam. Berbeda dengan ayam pedaging yang disembelih pada saat panen .
Inilah sebabnya Bisnis Usaha Ayam Petelur disukai para pengusaha karna menjanjikan keuntungan berlipat ganda. Permintaan pasar Indonesia akan produk telur tampaknya tidak pernah berkurang. Alasannya tak lain adalah keserbagunaan produk tersebut. Terutama karena Anda bisa membuat banyak jenis makanan yang berbeda.
Mengetahui hal tersebut, dapat dipahami bahwa Bisnis Usaha Ayam Petelur di Indonesia tetap menjanjikan. Benar, bukan tidak mungkin ayam jenis ini terus menjanjikan manfaat abadi bagi pemiliknya. Untuk itu, jika Anda ingin memulai Bisnis Usaha Ayam Petelur, lihat di bawah ini bagaimana Anda dapat beroperasi untuk memaksimalkan keuntungan Anda.
Tips sukses Bisnis Usaha Ayam Petelur

1. Cari kandang ayam jauh dari pemukiman
Saat memasuki bisnis ini, hal pertama yang perlu Anda persiapkan adalah kandang ayam. Mendirikan Bisnis Usaha Ayam Petelur tidak bisa dilakukan sembarangan. Pasalnya, bau ayam dan bau kotoran sangat tidak sedap jika kandang ayam berada di sekitar pemukiman penduduk.
Untuk itu, dalam menjalankan Bisnis Usaha Ayam Petelur, pastikan lokasi Anda cukup jauh dari rumah penghuninya. Dengan begitu keberadaan ayam petelur tidak akan mengganggu siapapun.
Selain itu, lokasi kandang ayam yang jauh dari aktivitas warga membuat ayam-ayam tersebut tidak stres. Kondisi mental ayam petelur yang sehat menurunkan risiko penyakit dan menurunkan kualitas telurnya. Untuk itu usaha ayam petelur jauh dari pemukiman penduduk, namun perlu adanya lahan untuk kandang kita yang masih dapat dijangkau oleh kendaraan pengangkut.
2. Pilih model kandang ayam yang memanfaatkan lahan secara maksimal
Saat membangun kandang, seorang pengusaha dapat memilih di antara dua model ayam petelur. Setiap model kandang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan yang dimiliki pengusaha.
Jenis ayam petelur yang pertama adalah
- kandang koloni. Model kandang ini memungkinkan peternak dengan leluasa menempatkan ayam petelurnya dalam satu kandang. Meski mudah dibuat, kekurangan dari kandang ini adalah proses pengumpulan telurnya yang kurang efektif.
- kandang baterai yang hanya menyediakan ruang terbatas per ayam petelur. Kandang jenis ini memanfaatkan lahan yang ada dengan lebih baik, karena setiap baris kandang ayam dapat ditempatkan hingga empat lantai. Sehingga Anda dapat menggunakan lahan yang Anda miliki dengan lebih efisien tanpa perlu repot mengumpulkan telur yang diletakkan oleh ayam.
3. Hati-hati memilih bibit ayam untuk bertelur
Di Indonesia, ayam petelur biasanya menggunakan dua jenis ayam yaitu ayam petelur putih dan ayam petelur coklat. Padahal, tidak banyak perbedaan antara kedua jenis ayam petelur tersebut. Namun, telur putih ukurannya sedikit lebih kecil daripada telur cokelat.
Nah bagaimana cara memilih ayam petelur yang tepat, pilih hanya bibit yang sehat, tebal, bulu seragam dan pastikan bebas dari cacat fisik. Selain itu, belilah ayam petelur Anda dari penjual yang memiliki reputasi baik dan dari indukan yang sehat untuk memastikan kualitas telur yang dihasilkan tetap terjaga. Dengan pemeriksaan ini pada ayam petelur, kemungkinan telur yang dihasilkan juga akan berkualitas baik.
4. Mengetahui jumlah pakan yang dibutuhkan untuk ayam petelur.
Setelah mendapatkan ayam petelur, peternak harus dapat memahami nutrisi yang dibutuhkan oleh unggas. Bukan tidak mungkin ayam petelur bertelur berkualitas buruk tanpa pemberian pakan yang tepat.
Secara umum pakan ayam yang berkualitas baik mengandung karbohidrat, protein, mineral, kalsium dan vitamin. Semua nutrisi ini dapat disediakan oleh peternak dengan menyediakan ayam petelur mereka dengan campuran konsentrat, jagung dan dedak.
Ayam petelur tidak hanya harus menjaga kandungan pakan, tetapi juga harus bisa memberi makan sesuai dengan kebutuhannya. Jika tubuh ayam petelur kurus, produksi telur tidak maksimal.
Sebaliknya, jika ayam petelur terlalu gemuk, lemak menumpuk di tubuh ayam, yang menghambat pembentukan telur. Jadi selalu usahakan untuk memberikan jumlah dan takaran pakan ayam yang tepat.
5. Menjaga kesehatan dan kebersihan ayam petelur
Untuk menjaga kesehatan ayam petelur, peternak biasanya memberikan vaksinasi dan vitamin secara rutin. Ayam seharusnya memiliki kondisi fisik yang lebih kebal terhadap serangan penyakit.
Dalam Bisnis Usaha Ayam Petelur, kebersihan kandang harus diperhatikan dengan seksama. Kandang yang bersih dan steril akan membuat ayam memiliki tingkat kesehatan yang lebih tinggi. Telur yang dihasilkan juga lebih berkualitas sehingga keuntungan usaha bisa maksimal.
6. Sortir telur saat panen
Sejak pembelian benih, ayam petelur umumnya baru menghasilkan telur saat berumur 4 bulan. Setelah waktu tersebut, ayam petelur biasanya dapat memanen telur setiap hari, tergantung pada kesehatan ayam tersebut.
Saat telur dipanen, usahakan untuk tidak menjualnya langsung ke Bellabak atau tengkulak. Pasalnya, telur masih harus disortir sesuai kualitasnya. Penyortiran telur juga dapat memisahkan telur abnormal dari penjualan.
Telur abnormal lebih kecil atau lebih besar dari telur normal. Terkadang bentuknya juga cenderung datar atau lonjong. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk menyortir hasil panen ayam petelur agar kualitas telur yang dijual tetap terjaga.
Resiko Bisnis Usaha Ayam Petelur
Seperti halnya jenis bisnis apa pun, Bisnis Usaha Ayam Petelur juga memiliki risikonya sendiri. Ayam petelur juga harus bisa mengantisipasi potensi kerugian dari usaha ini.
- Resiko pertama yang mungkin terjadi pada ayam petelur adalah kematian ayam. Tentunya untuk mengurangi resiko kematian, peternak ayam diharapkan bisa menjaga ayam agar tetap sehat dan kandangnya bersih. Dengan cara ini, penyakit akan lebih jarang terjadi pada ayam petelur.
- Selain itu, risiko dari Bisnis Usaha Ayam Petelur adalah fluktuasi harga jual telur. Artinya harga telur di pasar Indonesia sering berfluktuasi sehingga laba bersih yang diperoleh tidak dapat diperkirakan. Jadi, bagi yang masih pemula, pastikan Anda mengetahui risiko-risiko tersebut sebelum memutuskan untuk berbisnis di bisnis ayam petelur.
- Kondisi cuaca yang ekstrim juga menimbulkan risiko bagi Bisnis Usaha Ayam Petelur. Saat musim kemarau tiba, harga jagung sebagai bahan utama pakan ayam biasanya naik. Hal ini harus dapat dipantau oleh pelaku usaha karena dapat mengurangi keuntungan yang akan diperoleh.
- Terakhir, dalam bisnis ayam petelur, para peternak harus memiliki sifat rajin dan tekun dalam mengurus kebutuhan ayam. Jika Anda kurang rajin dan ceroboh dalam merawat ayam, risiko kematian dan kualitas telur yang buruk akan semakin tinggi. Oleh karena itu, pastikan untuk merekrut individu dengan kualitas tersebut agar bisnis ayam petelur berjalan dengan lancar.
Estimasi keuntungan yang bisa diperoleh dari beternak ayam petelur
Sebelum menghitung besaran keuntungan dari peternakan ayam petelur, ada baiknya mengetahui berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bisnis ayam petelur membutuhkan kandang, pembelian bibit ayam, serta biaya operasional seperti pakan dll.
Biasanya pembangunan ayam petelur menghabiskan biaya sekitar satu setengah juta rupiah. Sedangkan untuk pembelian bibit, ayam petelur biasanya membayar 750 ribu untuk 100 ekor ayam. Sehingga dari modal awal terlihat kebutuhan dana tidak kurang dari 2.250.000.
Dikombinasikan dengan kebutuhan sehari-hari, seperti pakan ternak dan sekam, petani biasanya merogoh kocek hingga 20 ribu rupiah. Sebab, dalam satu bulan, pengeluaran biaya operasional perusahaan ini sekitar Rp 600 ribu.
Terus menghitung keuntungan, ayam petelur bisa menghasilkan setidaknya satu telur setiap hari. Jika Anda bisa mendapatkan sekitar 6 kilogram telur dengan 100 ekor ayam dengan harga jual 22 ribu per kilogram, maka omzet hariannya adalah 132 ribu. Dikurangi 20.000 biaya operasi, laba bersih adalah Rs 112.000 per hari.
Jika laba bersih dikalikan 30 hari, maka laba bulanan ayam petelur adalah 3.360.000. Nilai tersebut tentunya lebih dari cukup untuk mengimbangi besarnya modal yang dikeluarkan untuk membangun kandang dan membeli bibit ayam. Mengetahui hal tersebut, jelaslah bahwa bisnis ayam petelur masih menjadi ide bisnis yang menjanjikan hingga saat ini.
Banyak ide bisnis wirausaha bertebaran di setiap sudut lingkungan Anda. Selama Anda mau memulai dan tidak takut untuk terus mencoba, bisnis yang Anda mulai pasti akan dikaitkan dengan kesuksesan.
Oleh karena itu, jika anda berniat bekerja dengan ayam petelur, mulailah bekerja dulu sambil belajar cara mengembangkannya agar bisa sukses nantinya.
Artikel sumber : gudangilmuku.com
Komentar
Posting Komentar