- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan
Diposting oleh
gudang ilmuku
pada tanggal
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Usaha Garang Asem Ayam, Garang Asem adalah makanan tradisional khas Jawa Tengah, Garang Asem adalah masakan olahan ayam yang dimasak menggunakan daun pisang dan didominasi rasa asam dan pedas.
Informasi Garang Asem Ayam
Garang Asem berasal dari Grobogan, namun kini Garang Asem terkenal di Kudus. Bahkan saat ini Garang Asem berada di beberapa kota di Provinsi Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta memiliki makanan tradisional ini. Diantaranya Semarang, Surakarta, Magelang, Yogyakarta, Demak, Kudus, Pati dan Pekalongan.
Garang Asem biasanya disajikan sebagai lauk dengan nasi, disajikan dengan sate babi asam manis, tempe goreng dan kue.
Peluang Usaha Garang Asem Ayam
Peluang Usaha Garang Asem, Masakan Garang Asem merupakan hidangan yang populer di berbagai kalangan. Banyaknya masyarakat yang ingin mencicipi olahan Garang Asem membuat potensi bisnis Garang Asem begitu menjajikan dan menggiurkan.
Anda pun perlu menggali lebih dalam tentang peluang usaha garang asem untuk mempermudah anda memulai. Bagi yang berminat menjalankan bisnis asam jawa simak cara membuat garang asem dan informasi usahanya di bawah ini
Resep Garang Asem Ayam
Ada 2 Resep Garang Asam, Tanpa Daun pisang dan pakai daun pisan
1. Bahan-bahan yang digunakan:
- 1 kg ayam
- Jeruk nipis
- Santan kelapa
- 10 Blimbing Wuluh / 4 Tomat Hijau
- Cabai rawit
- Lengkuas
- Daun jeruk
- Daun salam
- Serai
- Jahe
- Garam
- Gula
- Kaldu
2. Bumbu halus :
- 10 biji bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 3 butir pecan / kemiri
- Ketumbar secukupnya
- Merica secukupnya
3. Cara membuat tanpa daun pisang
- Lumuri potongan ayam dengan jeruk nipis untuk menghindari bau amis.
- Tumis bumbu halus hingga harum, lalu tambahkan daun salam, daun jeruk, lengkuas, cabai, jahe dan serai cincang.
- Tambahkan potongan ayam dan aduk dengan bumbu
- Tambahkan air, garam, gula dan kaldu, masak hingga mendidih.
- Setelah mendidih masukkan santan dan irisan tomat/belimbing wuluh.
- Koreksi rasa dan masak hingga ayam empuk.
- Ayam Asam Garang siap dihidangkan.
4. Cara membuat memakai daun pisang
- Lumuri ayam dengan bumbu halus, garam dan gula merah selama 30 menit.
- Siapkan mangkuk. Campur cabai hijau, cabai rawit, belimbing sayur, tomat, daun bawang dan daun kemangi untuk di campurkan dengan santan.
- Siapkan 2 lembar daun pisang. Kemudian masukkan serai, daun salam dan irisan lengkuas. Kemudian masukkan ayam yang sudah lumiri dan santan yang telah di campur.
- Bungkus daun pisang dengan bentuk gelas dan rekatkan dengan lidi.
- Siapkan kukusan yang sudah dipanaskan sebelumnya. Masukkan bungkus ayam ke dalam kukusan dan kukus selama 1 jam dengan api kecil.
- Setelah matang, Garang Asem selesai dan siap di hidangkan.
Selain Semarang, kota-kota lain di Jawa Tengah juga memiliki cara berbeda dalam menyajikan makanan khas ini. Misalnya, Garang Asem dari Pekalongan adalah masakan khas yang tidak menggunakan daun pisang sebagai kertas pembungkusnya. Makanan ini disajikan di atas piring dan tidak menggunakan kemasan daun pisang untuk makanan siap saji. Berbeda dengan Garang Asem Demak, Garang Asem Demak menggunakan bungkus daun pisang.
Prospek Usaha Garang Asem Ayam
Dapat dikatakan bahwa prospek bisnis Garang Asem sangat cerah dan menguntungkan. Dimana bisnis garam asem khas jawa bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Bisnis yang bergerak di bidang kuliner Garang Asem memiliki masa depan yang sangat cerah. Bahkan dalam sengitnya bisnis garang asem yang berkembang selama ini, tidak pernah sepi dan di tinngal konsumen.
Jika anda tertarik untuk terjun ke bisnis ini, simak ulasan di bawah ini untuk membantu anda memulai.
1. Memulai Usaha Garang Asem Ayam
Dalam menjalankan bisnis garang asem, Anda bisa memulainya dengan langkah yang mudah dan tepat. Dalam menjalankan bisnis, Garang Asem dapat dioperasikan dengan modal yang sedikit. Yang bergerak di bisnis Garang Asem bisa melakukannya di rumah dengan modal yang tidak banyak.
2. Pelaku Usaha Garang Asem Ayam
Bisnis garang asem ini bisa dan cocok untuk siapa saja yang ingin terjun ke bisnis masakan khas jawa tengah yang menguntungkan. Karena sangat mudah bagi siapa saja yang ingin menjalankan bisnis Garang Asem dan proses pebuatan Garang Asem pun sangat sederhana dan mudah.
3. Konsumen Usaha Garang Asem Ayam
Tidak sulit bagi konsumen Garang Asem, kuliner ini sudah di kenal sejak lama, rasa pedas dan asem membuat ketagihan setiap orang yang mencicipinya. Konsumen Garang Asem cukup besar dan tidak terbatas, dari anak-anak hingga orang dewasa.
4. Peralatan Usaha Garang Asem
Usaha Garang Asem membutuhkan beberapa peralatan penting antara lain gerobak/toko, panci, wajan, penggorengan, penggiling bumbu, parutan kelapa, baskom, penanak nasi, pisau, kompor gas, wadah, nampan, serbet, piring, garpu, gelas, sendok, spatula dan peralatan lainnya.
5. Lokasi Strategis Penjualan Garang Asem
Saat berjualan Garang Assem, Anda bisa strategis memilih lokasi yang tepat dan ramai. Usaha Garang Asem dapat membuka lapak atau gerai di pusat perbelanjaan, dekat sekolah, dekat rumah sakit, dekat pasar, di pinggir jalan, di taman kota, depan kampus dan tempat ramai lainnya.
6. Strategi promosi bisnis asam jawa garang
Anda bisa melakukan pemasaran bisnis dengan membuat Garang Asem yang enak dan unik. Selain itu, promosi Garang Asem, masakan ayam khas Jawa Tengah, dapat Anda manfaatkan di media sosial seperti BBM, Instagram, Facebook, Path, Whats Upp, dll. Anda juga bisa menjalankan strategi pemasaran Tamarind Liar dengan menyebarkan berbagai brosur.
Analiasa Usaha Garang Asem Ayam
1. Perhitungan asumsi
- Masa pakai penggunaan etalase / toko / gerobak adalah = 5 tahun
- Masa pakai penggunaan kompor dan tabung gas adalah = 3 tahun
- Masa pakai penggunaan panci adalah = 4 tahun
- Masa pakai penggunaan baskom adalah = 4 tahun
- Masa pakai penggunaan pisau adalah = 4 tahun
- Masa pakai penggunaan sepatula adalah = 4 tahun
- Masa pakai penggunaan piring adalah = 4 tahun
- Masa pakai penggunaan sendok adalah = 4 tahun
- Masa pakai penggunaan meja dan kursi adalah = 4 tahun
- Masa pakai penggunaan peralatan lainnya adalah = 2 tahun
2. Perhitungan Biaya - biaya
[a] Biaya investasi
- Etalase / toko / gerobak = Rp. 1.400.000
- Kompor dan tabung gas = Rp. 450.000
- Panci = Rp. 75.000
- Baskom = Rp. 60.000
- Pisau = Rp. 56.000
- Spatula = Rp. 75,000
- Piring = Rp. 220.000
- Sendok = Rp. 120.000
- Meja dan kursi = Rp. 1.100.000
- Peralatan lainnya = Rp. 100.000
Total biaya investasi = Rp. 3.656.000
[b] Biaya oprasional bulanan
1. Biaya tetap
- Penyusutan Etalase / toko / gerobak ( 1/60 x Rp. 1.400.000 ) = Rp. 23.333
- Penyusutan Kompor dan tabung gas ( 1/36 x Rp. 450.000 ) = Rp. 12.500
- Penyusutan Panci ( 1/48 x Rp. 75.000 ) = Rp. 1.562
- Penyusutan Baskom ( 1/48 x Rp. 60.000 ) = Rp. 1.250
- Penyusutan Pisau ( 1/48 x Rp. 56.000 ) = Rp. 1.166
- Penyusutan Spatula ( 1/48 x Rp. 75,000 ) = Rp. 1.562
- Penyusutan Piring ( 1/48 x Rp. 220.000 ) = Rp. 2.583
- Penyusutan Sendok ( 1/48 x Rp. 120.000 ) = Rp. 2.500
- Penyusutan Meja dan kursi ( 1/48 x Rp. 1.100.000 ) = Rp. 22.916
- Penyusutan Peralatan lainnya ( 1/24 x Rp. 100.000 ) = Rp. 4.166
- Biaya transportasi, makan, dan uang saku = Rp. 1.500.000
Total biaya tetap = Rp. 1.573.538
2. Biaya variabel
- Daging ayam ( Rp. 68.000 x 30 ) = Rp. 2.040.000
- Jeruk nipis ( Rp. 2.000 x 30 ) = Rp. 60.000
- Santan kelapa ( Rp. 12.000 x 30 ) = Rp. 360.000
- Blimbing Wuluh ( Rp. 5.000 x 30 ) = Rp. 150.000
- Cabai rawit ( Rp. 12.000 x 30 ) = Rp. 360.000
- Lengkuas ( Rp. 4.000 x 30 ) = Rp. 120.000
- Daun jeruk ( Rp. 500 x 30 ) = Rp. 15.000
- Daun salam ( Rp. 1.000 x 30 ) = Rp. 30.000
- Serai ( Rp. 1.000 x 30 ) = Rp. 30.000
- Jahe ( Rp. 3.000 x 30 ) = Rp. 90.000
- Garam ( Rp. 1.000 x 30 ) = Rp. 30.000
- Gula ( Rp. 11.000 x 30 ) = Rp. 330.000
- Kaldu ( Rp. 5.000 x 30 ) = Rp. 150.000
- Bawang merah ( R. 7.000 x 30 ) = Rp 210.000
- Bawang putih ( Rp. 4.500 x 30 ) = Rp. 135.000
- Pecan / kemiri ( Rp. 1.000 x 30 ) = Rp. 30.000
- Ketumbar ( Rp. 1.000 x 30 ) = Rp. 30.000
- Merica ( Rp. 1.000 x 30 ) = Rp. 30.000
Total Biaya variabel = Rp. 4.200.000
3. Total biaya oprasional
- Biaya tetap + biaya variabel = biaya oprasional
- Rp. 1.573.538 + Rp. 4.200.000 = Rp. 5.773.538
[c] Penjualan dalan 1 bulan
- 25 porsi x Rp. 10.000 = Rp. 250.000
- Rp. 250.000 x 30 hari = Rp. 7.500.000
[d] Pendapatan 1 bulan
- Penjualan - biaya oprasional = pendapatan
- Rp. 7.500.000 - Rp. 5.773.538 = Rp. 1.726.462
[e] Masa pengembalian modal / investasi
Biaya investasi / pendapatan = lama waktu dalam bulan
Rp. 3.656.000 / Rp. 1.726.462 = 2,5 bulan
Komentar
Posting Komentar